MAAHADMUHAMMADI.COM – Vitamin D ditemukan lebih dari seabad lalu untuk mengobati rakhitis, namun kekurangannya masih menjadi masalah kesehatan global yang mempengaruhi hampir satu miliar orang.
Zat yang dijuluki “vitamin sinar matahari” ini memiliki peran jauh lebih luas dari sekadar menjaga kesehatan tulang, termasuk pertahanan imun dan kesehatan jantung.
Vitamin D sangat diperlukan untuk tulang kuat karena tanpa vitamin ini tubuh hanya dapat menyerap 10-15 persen kalsium yang dikonsumsi.
Suplementasi vitamin D dapat meningkatkan kekuatan otot dan mengurangi kejadian jatuh, penyebab utama patah tulang pada lansia. Mekanisme imunoregulasi vitamin D juga memodulasi efek sitokin pro inflamasi pada kesehatan tulang.
Vitamin D berperan sebagai “modulator imun” karena sel kekebalan mengandung reseptornya dan terbukti mencegah respons inflamasi berlebihan.
Meta analisis menunjukkan efek perlindungan moderat terhadap infeksi saluran pernapasan akut dengan dosis harian 400-1000 IU, terutama pada anak-anak.
Paparan sinar matahari pada 25 persen tubuh selama 8-10 menit di siang hari menghasilkan vitamin D yang direkomendasikan.
Salmon menyediakan 570 IU per tiga ons, sedangkan minyak hati ikan kod menawarkan 1.360 IU per sendok makan. Makanan yang difortifikasi seperti susu menyediakan sekitar 120 IU per cangkir.
Institut Kesehatan Nasional merekomendasikan 600 IU untuk usia 19-70 tahun dan 800 IU untuk di atas 70 tahun.
Vitamin D merupakan nutrisi fundamental untuk kesehatan optimal. Kombinasi paparan sinar matahari bijaksana, diet bergizi, dan suplementasi bila diperlukan memastikan tubuh mendapat vitamin D cukup untuk kesehatan dan vitalitas sepanjang hidup.